Pemuda asal Ambon, Musaid Jamil Hole (31) yang tinggal di Makkah, Arab Saudi sejak berusia 6 tahun telah membantu pelaksanaan ibadah haji bagi jamaah Indonesia 10 tahun dan dia pun 25 kali melaksanakan ibadah haji.
Musaid sebagai salah seorang "mukmin" orang yang menetap di Arab Saudi bisa membantu pelaksanaan ibadah haji selama 10 tahun melalui statusnya sebagai tenaga musiman (Temus) yang direkrut oleh Kantor Urusan Haji Indonesia di Arab Saudi, katanya kepada Antara akhir pekan ini.
Sebagai temus, Musaid yang telah 25 kali berturut-turut menunai ibadah haji itu, bertugas menjadi supir.
Selain itu, Muhammad Fiqri, asal Kecamatan Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) yang dijumpai di sekitar kompleks Masjidil Haram, Makkah, Sabtu lalu, mengatakan dia telah bermukim dua tahun di kota suci itu dan hidup tanpa bermodal uang cukup.
Muhammad Fiqri, bekerja serabutan dan telah menjadi haji, dan bahkan telah menjadi pemandu (guide) bagi jamaah haji Malaysia.
Penghasilan dari memandu jamaah haji Malaysia itu berkisar 1.500 real atau sekitar Rp 3,5 juta.
Di luar musim haji, ia bersama puluhan mukmin Indonesia lainnya, mengerjakan apa saja yang menghasilkan uang untuk bertahan tinggal di Tanah Suci ini.