CHICAGO (Berita SuaraMedia) - Buah raspberry hitam ternyata sangat efektif untuk mencegah tumor kolorektal, menurut penelitian oleh University of Illinois di Chicago. Kanker kolorektal adalah kanker ketiga yang paling sering terjadi dan penyebab kedua kematian tertinggi baik pada laki-laki maupun perempuan di Amerika Serikat. Demikian laporan National Cancer Institute yang dirilis 3 November 2010.
Penelitian membuktikan bahwa raspberry hitam mengandung antioksidan, anti-kanker, anti-neurodegenerative dan anti-inflamasi. Para peneliti memanfaatkan kemampuan buah ini untuk mencegah kanker usus besar.
Para peneliti mengembangkan penelitian pada dua ekor tikus. Mereka menemukan bahwa tikus yang diberi makan raspberry hitam memiliki pelindung pada usus, usus besar, dan rektum yang menghambat pembentukan tumor. Para peneliti juga menemukan bahwa raspberry hitam menghambat perkembangan tumor dengan menekan sebuah protein, yang dikenal sebagai beta-catenin, yang mengikat gen APC, gen utama yang menyebabkan kanker kolorektal. Raspberry hitam menghambat perkembangan tumor dengan mengurangi peradangan kronis yang berhubungan dengan kolitis.
Para ilmuwan menemukan bahwa buah raspberri beku dan kering dapat mengurangi perkembangan tumor pada tikus hingga 60 persen dan insiden tumor usus hingga 45 persen.
Memang, pada penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa buah ini mengandung antioksidan dan senyawa antikanker.
Dalam penelitian ini, buah ini dapat menekan pertumbuhan tumor dengan menekan protein yang disebut beta-catenin.
Mencit pertama diberi makan dengan diet ala barat yakni kaya akan lemak. Sedangkan mencit kedua diberi makan sama tetapi ditambahi bubuk buah raspberry hitam kering selama 12 minggu.
Hasilnya sebanyak 50 persen risiko tumor pada mencit nomor dua bisa berkurang dan imunitasnya semakin baik. Bahkan mencit kebal terhadap penyakit radang usus besar yang biasanya berkembang menjadi kanker usus.
"Kami melihat berry hitam sebagai produk alami, sangat kuat, dan mudah didapatkan," jelas pemimpin studi Dr Wancai Yang, dari University of Illinois di Chicago.
Menurut Yang walau buah ini kurang popular tetapi khasiatnya bisa dipercaya sangat baik untuk usus.