Pages

Showing posts with label Monster. Show all posts
Showing posts with label Monster. Show all posts

Hewan-Hewan Spesies Tertua di Planet Bumi

Cyanobacteria
2.800.000.000 tahun
Cyanobacteria dianggap salah satu bentuk kehidupan pertama di Bumi. Yang pertama yang tinggal di sulfate dan metana yang berlebihan di atmosfer Bumi. cyanobacteria praktis identik dengan aslinya. Mereka bertahan hidup setiap peristiwa kepunahan besar termasuk kepunahan Permian yang menewaskan 90 persen dari spesies yang pada waktu itu.


Nautilus
500 juta tahun
Fosil nautilus ini hanya hidup di Cephalopoda. Dulu mereka lebih bervariasi dan jauh lebih makmur, tetapi sekarang hanya ada enam jenis nautilus, semua terbatas pada Indo-Pasifik. Namun, cara untuk menggantung di sana.


Jellyfish
505 Juta Tahun
Ubur-ubur termasuk dalam kelompok hewan yang disebut Cnidaria atau Coelenterata. Kelompok ini termasuk karang, hydras, ubur-ubur, Portugis orang-of-perang, anemon laut, pena laut, cambuk laut, dan penggemar laut. Mereka sulit untuk fosil, yang sebagian besar terbuat dari air, tetapi beberapa tahun lalu, beberapa fosil yang baru ditemukan yang membuat mereka bahkan lebih tua dari yang diduga sebelumnya.


Sponge
580 Juta Tahun
Spons dari kelompok garis keturunan hewan purba yang dapat ditelusuri kembali ke awal dari kehidupan binatang. Fosil dari kaca spons telah ditemukan dari sekitar 540.000.000 tahun yang lalu di batuan di Australia, Cina dan Mongolia. Meskipun sekitar 90% dari spons modern demosponges, fosil jenis ini kurang umum dibandingkan dengan jenis lain karena tengkorak mereka terdiri dari spongin relatif lunak yang tidak berfosil dengan baik.


Horseshoe Crab
445 Juta Tahun
The Horsehoe ole tetap cukup banyak berubah sejak masa Ordovisium. Jadi, ini ada di bumi sekitar 74% dari waktu yang hewan secara umum sudah. Spesies kepiting sepatu kuda paling awal yang merayap di laut dangkal pantai bumi untuk paling tidak 100 juta tahun sebelum dinosaurus ada.


Coelacanth
360 Juta Tahun
Sebelum 1938 Ikan raja laut diyakini telah punah sekitar 80 juta tahun yang lalu, ketika mereka menghilang dari catatan fosil. Ini "prehisotric fosil hidup" pernah dianggap sebagai nenek moyang dari tetrapoda (hewan darat hidup, termasuk manusia). Sekarang percaya bahwa Lungfishes adalah hidup terdekat relatif tetrapoda.


Gingko Biloba
270 Juta Tahun
Pohon Ginkgo adalah satu-satunya wakil hidup dari ordo Ginkgoales, sekelompok gymnosperms dating kembali menjadi 270 juta tahun yang lalu pada periode Permian.
Karena cataclysms geologi spesies hanya 3 atau 4 masih tersisa di Tersier (65 juta tahun lalu). Kepunahan dinosaurus sebagai penyebar benih potensi biji besar mungkin juga dipengaruhi penurunan ini, yang sejalan dengan catatan fosil.


Horseshoe Shrimp
200 Juta Tahun
Orang ini sedikit memiliki perbedaan dalam menjadi spesies hidup tertua di bumi berubah selama 200 tahun Juta. Dengan kata lain, ia tidak mungkin telah ada selama beberapa orang di atasnya, tapi ia hampir tidak bisa dibedakan dari 200 juta tahun itu fosil tua.


Sturgeon
200 Juta Tahun
Sturgeon dan paddlefish terkait telah mengalami perubahan morfologi sangat sedikit, menunjukkan bahwa evolusi mereka telah lambat dan produktif mereka status informal sebagai fosil hidup. Hal ini dijelaskan dalam bagian oleh waktu antar-generasi lama, toleransi untuk rentang luas suhu dan salinitas, kurangnya predator karena ukurannya.


Martialis Heureka
120 Juta Tahun
Hanya ditemukan pada tahun 2000 di Amazon, jenis semut ini dikenal sebagai Ant Dari Mars. Menyerupai miniatur tawon, serangga tidak seperti semut lain, dan merupakan spesies semut tertua masih menghuni bumi. Apa yang membuat benar-benar mengagumkan adalah bahwa kode genetik yang menunjukkan itu antara sub-keluarga pertama untuk memisahkan diri dari garis keturunan utama, segera setelah semut berevolusi dari tawon lebih dari 120 juta tahun yang lalu.

Bangkai Misterius Dari Museum Inggris

Pada 24 Agustus 2008, di kota Kingston, Inggris, dipamerkan sebuah mayat misterius. Mayat tersebut berasal dari hewan yang tidak dikenal dan Masyarakat Inggris menjulukinya "little Doug".

Mayat tersebut terawetkan dengan sempurna dan dipamerkan di Hull's Maritime Museum. Para ilmuwan menggaruk-garuk kepala melihat keanehan pada mayat tersebut. Bentuk kepalanya seperti kuda, namun tubuhnya sama sekali berbeda. Yang lebih aneh adalah ia memiliki telapak tangan persis seperti manusia.
Sayang, sumber penemuan mayat tersebut tidak pernah dipublikasikan secara luas sehingga menimbulkan spekulasi bahwa mayat tersebut adalah hoax. Mungkin suatu hari informasi itu akan dipublikasikan secara luas.

Melihat mayat tersebut, saya teringat pada satu makhluk legendaris yang termasuk kedalam deretan hall of fame Kriptozologi, makhluk yang menteror New Jersey pada abad ke-18 hingga abad ke-20, yaitu JERSEY DEVIL.

Monster Aneh Terdampar di Pantai Guinea

Pada tanggal 14 Mei tahun 2007, penduduk sekitar pantai Guinea, Afrika Barat dikejutkan dengan terdamparnya seekor Monster aneh yang tidak dikenal. Makhluk ini berada dalam kondisi hampir membusuk yang mengindikasikan bahwa makhluk ini telah mati sebelum terdampar. Makhluk ini memiliki empat kaki sirip, ekor dan bulu-bulu yang panjang. Para ilmuwan yang menyelidiki mengatakan bahwa makhluk ini pernah terlihat sebelumnya, namun hingga saat ini jenisnya masih belum terklasifikasi oleh sains modern.

Bangkai Monster Montauk Kedua Ditemukan di Long Beach

Pada Juli 2008, satu bangkai misterius tersapu ombak ke pantai Montauk, sebuah distrik di New York. Penemuan itu segera menjadi headline di berbagai media utama di Amerika. Identitas makhluk tersebut masih menjadi kontroversi dan perdebatan. Sekarang, setelah hampir satu tahun, satu bangkai misterius mirip dengan bangkai Montauk terdampar di pantai Long Island, juga di New York.

Bagi yang belum pernah mendengar Monster Montauk, inilah kisahnya :

Pada tanggal 23 Juli 2008, sebuah surat kabar lokal di Montauk, The Independent melaporkan bahwa seorang penduduk lokal bernama Jenna Hewitt (26 tahun) bersama 3 temannya menemukan seekor makhluk aneh pada tanggal 12 Juli di Pantai Ditch Plains, 2 mil dari distrik tersebut. Hewitt mengatakan, "Kami sedang mencari tempat untuk duduk ketika kami melihat beberapa orang sedang berkerumun melihat sesuatu...kami tidak tahu apa itu..." Hewitt mengambil beberapa foto dari mahkluk tersebut.


Seorang saksi lainnya mengatakan bangkai tersebut seukuran seekor kucing. Spekulasi yang berkembang menyebutkan bahwa bangkai tersebut adalah seekor kura-kura tanpa cangkang. Namun teori ini segera dibantah karena cangkang tidak bisa dicabut tanpa merusak punggung kura-kura. Lagi pula kura-kura tidak memiliki gigi seperti yang terlihat di foto. Fox News pernah menayangkan berita yang menyebutkan bahwa bangkai itu adalah seekor Capibara. Sedangkan Larry Penny, direktur East Hampton Natural Resource menyimpulkan bahwa bangkai tersebut adalah seekor rakon yang kehilangan rahang atas. Kesimpulan ini didukung oleh beberapa ilmuwan seperti Jeff Corwin dan Darren Naish. Spekulasi yang lebih jauh bahkan menyebutkan bahwa makhluk tersebut adalah makhluk hasil eksperimen dari Plum Island Animal Disease Center. Sedangkan Plum Island Animal Disease Center menyimpulkan bahwa bangkai tersebut adalah seekor anjing boxer yang dimutilasi.

Para saksi yang melihatnya entah kenapa bersepakat untuk merahasiakan lokasi penemuan bangkai tersebut. Satu-satunya sumber yang beredar adalah foto yang diambil oleh Hewitt. Nama Monster Montauk pertama kali diberikan oleh Kriptozolog terkenal Loren Coleman. Sejak saat itu Monster Montauk mendunia.

Pada Mei 2009, The National Post melaporkan bahwa pemilik situs www.montauk-monster.com telah menemukan bangkai lainnya. Nicky Papers yang mengelola website tersebut mengatakan bahwa ia dihubungi oleh sepasang suami istri pada tanggal 5 Mei yang mengatakan bahwa mereka mungkin menemukan bangkai monster montauk lagi di North Fork, Long Island, masih di wilayah New York.

Papers kemudian melakukan perjalanan untuk melihat bangkai tersebut. "Makhluk itu berbau seperti sampah busuk." Tulis papers. "Baunya sungguh menyengat, kemudian saya segera mengambil foto bangkai tersebut." Bangkai itu disimpan didalam lemari pendingin oleh pasangan suami istri tersebut. Papers percaya bahwa makhluk tersebut berhubungan dengan Plum Island Animal Disease Center dan merupakan hasil dari eksperimen biologi dan bahkan membawa virus H1N1.

Sisa Tulang Monster Loch Ness Yang di Temukan Oleh Tracey Marler


Arkeolog telah menghabiskan berbulan-bulan waktunya mengumpulkan lusinan tulang yang ditemukan di pantai Inggris. Tulang itu merupakan sisa makhluk yang menyerupai Loch Ness. Setelah mengumpulkan tulang dan merangkai kembali layaknya menyusun puzzle, ilmuwan mendapatkan kerangka yang 70% lengkap yang disebut plesiosaur.
Reptil laut ini mirip Loch Ness, dengan leher serta ekor panjang dan tipis. Plesiosaurs hidup di zaman Jurassic 150 hingga 200 juta tahun lalu di wilayah Channel yang dulunya adalah lautan tropis.

“Mereka langka. Hanya ada 10 contoh yang lengkap atau hanya sebagian dari spesies ini,” kata Richard Edmonds, science manager Jurassic Coast World Heritage Site.
Aku telah meneliti selama 30 tahun dan aku belum pernah menemukan tulang seperti itu,” tambahnya.
Serpihan tulang,segera akan dipiblikasikan ( Dailymail ) Serpihan tulang,segera akan dipiblikasikan ( Dailymail )

 
Sisa tulang itu ditemukan oleh Tracey Marler di bawah bebatuan di Monmouth Beach. Dia awalnya hanya menemukan satu tulang. Dia kemudian ditemani pakar fosil, kembali ke wilayah itu dan menemukan lebih banyak tulang. Setelah mengevakuasi 150 tulang, juga ditemukan bagian tengkorak, taring serta gigi. “Memang berkeping-keping tapi jelas bentuknya seperti apa. Tulang ekornya lengkap,” katanya.

Legenda Bigfoot Makhluk Paling Misterius di Amerika Utara

Makhluk itu tidak pernah ditemukan secara meyakinkan. Yang ada hanyalah cerita dan foto-foto kabur yang masih dipertanyakan keasliannya. Tapi mengapa mitos dan legenda mengenai makhluk serupa kera besar itu hadir mendalam di berbagai kebudayaan?

 
Makhluk besar berbulu yang berjalan seperti manusia itu disebut-sebut bersembunyi di hutan-hutan atau wilayah yang sulit kita jangkau. Di Amerika utara mereka disebut Bigfoot atau Sasquatch. Di Asia, terutama kawasan Himalaya, mereka dikenal dengan Yeti atau manusia salju yang mengerikan. Di Amerika Selatan, kawasan Amazon, ada sebutan Mapinguari, sedang di Australia julukannya adalah Yowie.
Benarkah makhluk-makhluk itu ada di alam nyata? Seorang Sherpa tua di Himalaya pernah berkata, “Yeti itu ada di balik pikiran semua manusia, hanya mereka yang diberkatilah yang tidak dihantui makhluk itu.”
Ada atau tidak, yang jelas banyak kebudayaan memiliki cerita tentang manusia berbulu. Penampakan mereka di Amerika Utara dan Asia sudah dibicarakan sejak awal tahun 1800-an. Walau sudah banyak cerita, foto, dan jejak kaki mereka, namun sejauh ini belum pernah ada bukti ilmiah bahwa mereka ada. Tidak pernah ditemukan kotorannya, tulang belulangnya, serta tubuhnya, hidup atau mati.
Laporan mengenai bigfoot yang pertama didokumentasikan adalah jejak yang ditemukan seorang pedagang Kanada tahun 1811. Nama bigfoot (kaki besar) kemudian dikenal luas setelah adanya laporan media mengenai jejak kaki besar yang ditemukan di Bluff Creek, California, tahun 1959. Sedangkan foto bigfoot paling terkenal diambil tahun 1967 walau masih diperdebatkan keasliannya.
Baru-baru ini, para pencari bigfoot seolah mendapat harapan baru ketika rambut bigfoot ditemukan penduduk Teslin di Yukon. Mereka mengklaim menemukan rambut tersebut di sekitar jejak-jejak besar yang ditinggalkan makhluk setinggi 3 meter, serupa manusia, yang terlihat di halaman rumah mereka awal bulan ini.
Para ahli genetik dari University of Alberta kemudian menguji DNA rambut itu untuk mencari tahu siapa pemiliknya. Para peneliti sesungguhnya menduga rambut itu berasal dari beruang atau bison yang umum dijumpai di Yukon. Namun bila yang ditemukan itu ternyata sesuatu yang baru, kita mungkin semakin dekat pada pengungkapan misteri bigfoot. Adapun hasil penelitian tersebut sudah diumumkan minggu lalu.
Namun itu nanti dulu. Apapun hasil penelitian Universitas Alberta, mitos mengenai bigfoot sepertinya tidak butuh fakta ilmiah untuk selalu menarik perhatian orang.
Mitos atau benar ada?
Bigfoot adalah sesuatu yang nyata bagi mereka yang mengaku pernah melihatnya. Tapi opini ini terbagi dua. Sebagian orang meyakini bigfoot sebagai makhluk berdarah daging, sementara lainnya – termasuk suku-suku asli di Amerika – mempercayainya sebagai makhluk halus yang menampakkan diri kepada manusia di saat terjadi kesusahan.
Ralph Gray Wolf, seorang anggota suku Indian Athapaska dari Alaska, mengatakan, sasquatch menampakkan diri untuk membantu kelompok yang sedang menghadapi masalah. Mereka membawa pesan perlunya suatu perubahan.
Hal yang sama juga ditemukan di Inggris, berkait dengan legenda yang sudah terdengar sejak berabad-abad. Dua tahun lalu beberapa peneliti mengadakan ekspedisi ke Danau Bolam, dekat Newcastle. Mereka menelusuri penampakan makhluk tinggi besar dan gelap yang didengung-dengungkan sejak 18 bulan sebelumnya. Pada suatu hari di tepian danau yang rimbun, enam orang dari kelompok itu akhirnya melihat apa yang mereka sebut sebagai Beast of Bolam.
“Apa yang mereka lihat bukanlah bigfoot atau sasquatch. Ia adalah sosok kabur di pepohonan, dan lebih mirip hantu daripada makhluk berdaging. Lagipula, andai makhluk itu berdaging, Inggris bukanlah tempat yang cocok bagi mereka,” kata Richard Freeman, dari Centre for Fortean Zoology, yang salah satu temannya menjadi saksi penampakan tersebut.
Hal itu membuatnya yakin, legenda-legenda mengenai bigfoot – juga Manusia Besar Kelabu dari Ben MacDhui di Skotlandia dan Raja Kelabu di Wales – sesungguhnya adalah makhluk paranormal. “Mereka bukan hantu atau jiwa makhluk yang sudah mati. Saya kira mereka lebih kompleks dari itu.”
Dalam perjalanannya sebagai pemburu monster profesional, Freeman telah berkelana di seluruh dunia mengumpulkan cerita dan petunjuk mengenai makhluk-makhluk misterius. Ia menemukan di banyak kebudayaan, ada type makhluk yang selalu muncul. Ia menyebutnya sebagai model umum monster internasional, yang di antaranya adalah naga beserta reptil raksasa lain, makhluk kera besar seperti sasquatch dan yeti, orang-orang kerdil seperti orang pendek dan kurcaci, burung raksasa, serta anjing dan kucing jadi-jadian.
“Mungkin monster-monster ini serupa dengan makhluk-makhluk yang ditemui leluhur kita. Persepsi leluhur mengenai makhluk itulah yang tersisa dalam pikiran kita. Nah, dalam kondisi tertentu, makhluk itu seolah muncul di hadapan kita.”
“Makhluk dalam pikiran itulah yang sebenarnya sering muncul. Bila kita mempercayai keberadaan sesuatu, maka apa yang kita lihat seringkali mewujud sebagai apa yang kita yakini,” kata Freeman.
Sebagai contoh, dalam percobaan di Loch Ness, para peneliti mengapungkan sebatang kayu di danau yang dikenal dihuni monster itu. Kayu diletakkan sore hari ketika sekelompok wisatawan berkunjung. Hasilnya, sebagian besar pengunjung yakin telah melihat Nessie, sang penghuni danau!
Orang-orang itu sepertinya sudah memiliki keyakinan tentang keberadaan monster, sehingga mudah bagi mereka mengatakan, “Saya melihat Nessie, atau bigfoot, atau Yeti,” ketika mereka melihat sesuatu.
Nah, mengenai penampakan sasquatch terakhir di Yukon, hasil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa bulu yang ditinggalkan sang monster ternyata adalah bulu bison. Tapi seperti kejadian-kejadian sebelumnya, cerita dan penampakan bigfoot diperkirakan bakal terus muncul. Pencarian akan terus berlangsung. Dan kebenaran mengenai keberadaannya akan tetap tersimpan di mata mereka yang pernah melihatnya.

10 Jenis Hewan Herbivora Yang Paling Berbahaya

Sebagian besar orang menganggap bahwa hewan-hewan pemakan daging atau karnivora adalah hewan yang sangat berbahaya, karena memang begitulah adanya. Banyak hewan-hewan pemakan daging atau Karnivora yang kedapatan mencelakakan atau bahkan membunuh manusia seperti Hiu, Singa, Harimau, Buaya, dan lain-lain. Tapi bukan tak berarti bahwa hewan Herbivora atau hewan pemakan daging bukan hewan yang berbahaya.

layaknya hewan-hewan karnivora, hewan herbivora juga terkadang bisa sangat berbahaya, mereka bisa menjadi sangat liar dan buas saat keadaan yang terdesak seperti saat diserang atau saat anak-anak mereka diganggu. Disini kami akan memberikan daftar 10 hewan herbivora paling berbahaya, artikel ini semata kami buat untuk menyadarkan manusia bahwa hewan-hewan herbivora juga bisa menjadi sangat berbahaya.

Berikut adalah daftar 10 hewan herbivora paling berbahaya:

1. Gelada Baboon

Gelada Baboon adalah salah satu primata berbadan besar yang berasal dari daerah Afrika Timur terutama dari daerah Eithiopia, makanan mereka terdiri dari rumput dan daun. Gelada baboon terbiasa hidup damai bersama kelompoknya, namun saat salah satu anak atau anggota kelompoknya merasa terancam, maka mereka akan segera menyerang secara membabi-buta dengan gigi tajam dan cakar mereka, tak peduli itu manusia atau hewan lain yang lebih besar dan buas.

2. Bison Amerika

Bison adalah salah satu hewan ternak liar yang berasal dari Amerika, berat seekor bison bisa mencapai 1 ton. Mereka akan sangat berbahaya jika Anda menunjukkan tanda-tanda menyakiti anak-anak mereka atau jika Anda memasukkan wilayah mereka, dengan senjata utama mereka yang berupa tanduk kuat, mereka akan menyerang musuhnya secara membabi-buta dan secara serempak.

3. Gorila

Gorila memiliki lengan besar dan gigi taring mereka yang tajam bak pisau. Mereka dapat berjalan lebih cepat daripada manusia, seekor gorila yang jengkel dapat membunuh Anda dalam waktu beberapa detik hanya dengan menggigit anda serta mancabik-cabik kulit dan daging anda.

4. Kasuari

Burung kasuari adalah salah satu spesies burung terbesar di wilayah Papua new Guinea dan Australia, burung Vegetarian yang biasanya sangat gemar dengan wortel dan pepaya ini memang tak memiliki paruh yang cukup tajam, namun tendangan kakinya sangta mematikan, perpaduan ketajaman cakar dan tenaga tendanganya mungkin cukup untuk membawa anda ke rumah sakit hanya dengan satu tendangan.

5. Badak

Hampir semua orang di dunia sepakat bahwa binatang yang satu ini adalah salah satu spesies paling berbahay di dunia. hewan Herbivora ini sangat kuat dan sangat besar, larinya pun sangat cepat, saat merasa terancam, badak ini akan menyerang musuhnya dengan cara menyeruduknya dengan keras, dan bisa dipastikan nasib sang musuh jika terkena tubrukan badanya secara mutlak.

6. Babi Hutan

Walaupun hewan ini bukan termasuk herbivora sejati (di saat terdesak, hewan ini bisa memakan daging), namun kami tetap memasukanya ke dalam daftar. babi hitan atau sering lazim disebut dengan Celeng mempunyai ukuran yang besar, Mereka dapat mencapai berat lebih dari 250 kilogram. Gigi-gigi tajamnya sanggup menembus kulit dan merobek kulit anda.

7. Cape Buffalo

Cape Buffalo termasuk vegetarian paling berbahaya di Afrika. tanduk mereka yang panjang dan tajam serta bobot tubuh mereka yang bisa mencapai setengah ton membuat hewan ini sangat ditakuti oleh pemburu. mereka bisa menyerang dengan brutal dan yang terburuk adalah mereka kadang menyerang secara bergerombol.

8. Gajah

Gajah biasanya dianggap sebagai hewan yang damai dan bersahabat, geraknya yang lambat makin menambah kesan lemah. Namun jika mereka sudah jengkel, maka kemarahan mereka akan sulit untuk dihentikan, kita bisa dilempar menggunakan belalainya, ditusuk dengan gadingnya, serta kemungkina terburuknya adalah diinjak dengan kakinya yang besar sampai tubuh kita remuk dan hancur.

9. White Lipped Peccary

Hewan yang hampir menyerupai babi hutan ini adalah hewan khas Amerika Selatan dan Meksiko, hewan ini memiliki gigi yang sangat tajam, sama seperti babi hutan, Gigi-gigi tajam mereka juga sanggup menembus kulit dan merobek kulit anda.

10. Kuda nil

Dikenal sebagai hewan yang sangat gendut, hewan ini sangat jarang dianggap berbahaya, namun saat ada ancaman yang mengancam anggota keluarganya atau ada individu lain yang melewati area kekuasanya, mereka tak segan-segan untuk menantang duel tak peduli itu buaya sekalipun. Dengan gigi gigi besarnya dan mulutnya yang bisa menganya hampir seuukuran tubuhnya, Kuda nil bisa menjadi pembunuh yang kejam.

Monster Raksasa Pembunuh Dari Sungai Kongo

Anda mungkin tahu nelayan yang terkenal dari Monster Animal Planet’s River, Jeremy Wade. Dia pernah melakukan ekspedisi memancing dengan krunya diAfrika, sampai Sungai Kongo, pemancing Inggris ini menangkap sebuah Ikan Piranha Raksasa setelah melakukan pertarungan dengan ikan tersebut.

Sebagai nelayan yang berusia 52 tahun, ia berhasil menarik keluar monster tersebut, dan memegangnya dengan kedua tangan karena takut digigit oleh 32 gigi tajam yang memiliki dimensi yang sama dengan hiu putih . The tigerfish goliath, begitu julukan untuk monster ganas ini, dikenal sebagai salah satu ikan air tawar yang paling ganas dan berbahaya di dunia, sehingga Wade mengatakan dia sangat berhati-hati ketika ia menariknya keluar dari air.

Piranha raksasa ini bahkan sanggup memangsa ukuran yang sama dengan tubuhnya sendiri, dan ada orang yang melihat ikan ini pernah merobek-robek tubuh seekor buaya, bahkan orang-orang disekitar sungai tersebut.

Lalu pernahkah Anda bayangkan jika Ikan Piranha Raksasa sebesar ini populasinya ada disungai-sungai diIndonesia?