Durian Unik Isinya Merah
BOYOLALI - Musim durian, biasanya memang ditunggu bagi para penggemarnya. Bagi penggemar durian, buah tersebut dikenal dengan rasanya yang bervariasi. Tapi daging buahnya, rata-rata berbentuk dan berwarna sama. Tapi pernakah melihat buah durian berwarna merah? Di Dukuh Slembi, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, terdapat buah durian yang dagingnya berwarna merah.
Semula dirinya juga tak yakin dengan buah durian berwarna merah. ”Setiap musim durian, selalu saja ada orang yang menanyakan durian merah. Tapi selalu saja habis dibeli langganan saya,” ujar Nuri yang aktif sebagai pengajar di MI Slembi.
Dijelaskan, di daerah Slembi hanya terdapat satu pohon durian merah yang berada di pekarangan salah seorang warga. Meski langka, Nuri tak menjualnya dengan harga khusus. Untuk durian merah ukuran kecil tetap dijualnya dengan harga rata-rata, sekitar Rp 10 ribu.
Untuk keturunan
Wilayah Slembi memang dikenal sebagai penghasil durian. Namun pohon durian merah hanya terdapat satu pohon saja di daerah tersebut. Sehingga warga sekitar pun menganggap, pohon durian tersebut cukup langka. Selain di Slembi, Nuri mengaku mendengar ada satu lagi pohon durian yang tumbuh di wilayah Boran. ”Memang ada satu pohon lagi di Boran, Kecamatan Mojosongo,” terang Triono (35) suami Nuri.
Triono menambahkan, dari cerita mulut ke mulut, durian berwarna merah dipercaya oleh warga sekitar bisa melancarkan keturunan bagi yang sulit mempunyai keturunan. Karena kelangkaan buah tersebut ditambah mitos seputar buah itu, buah durian merah makin banyak dicari penggemar durian di Boyolali.
”Memang banyak yang bilang katanya bisa untuk obat dan memperlancar keturunan,” ungkap Triono. Dirinya mengisahkan, pada suatu ketika ada warga yang ingin hamil dan akhirnya memakan buah durian merah. Akhirnya pasangan tersebut memiliki anak.
Keunikannya tak hanya pada daging buahnya. Nuri mengaku, mulai dari bunga, semuanya berwarna coklat agak kemerah-merahan. ”Kembangnya juga agak unik,” terang Nuri yang sudah berjualan durian sejak tahun 1997 ini.
Ditambahkan, dirinya kali pertama menemui durian merah setahun setelah dirinya berjualan. Kala itu di tahun 1998, terang Nuri, dia juga kaget begitu melihat keunikan buah durian tersebut. Selain mendapati durian berdaging merah, Nuri mengaku juga pernah menjual durian gula jawa atau durian coklat.
”Awalnya pelanggan saya tak mau makan durian yang saya buka. Karena warnanya seperti busuk. Tapi setelah makan, malah pelanggan saya ketagihan,” papar ibu dua orang anak bernama Saefudin Juhri (11) dan Falih Nurhidayahtullah (1,5) ini.