Badan antariksa AS (NASA) mencari relawan untuk tinggal di Planet Mars. Namun, tak ada jaminan perjalanan pulang bagi yang tawaran ini.
NASA melakukan hal ini dalam rangka mencari kemungkinan hidup berkoloni di Mars, yang masih dikategorikan dunia lain. Calon penghuni akan mendapatkan pasokan dari bumi. Namun mereka takkan dipulangkan, mengingat biayanya yang mahal.
NASA menyatakan telah menerima dana lebih dari US$1 juta untuk memulai proyek ini di Ames Research Centre, California. Direkturnya, Pete Worden, mengklaim manusia bisa hidup di Mars pada 2030, meski kondisi planet itu tak memungkinkan.
"Program luar angkasa manusia saat ini fokus pada menetap di dunia lain. Dua puluh tahun lalu, ide ini bisa disampaikan dengan bisik-bisik atau Anda bisa dipecat," katanya.
Worden juga menyampaikan telah berdiskusi dengan salah satu pendiri Google, Larry Page mengenai ide perjalan satu arah ke Mars. Menurut para ilmuwan, membawa mereka pulang kembali bisa menelan biaya yang sangat tinggi.
Perjalanan mengirimkan 20 astronot ke planet merah tanpa perlu kembali, setara dengan biaya empat astronot dari bumi-Mars-bumi. Dengan bahan bakar nuklir, perjalanan itu akan memakan waktu empat bulan.
Di antara seluruh planet pada tata surya, Mars adalah yang paling memiliki kedekatan pada bumi. Sehingga para ahli bertaruh megenai rencana menghuni planet tersebut. Namun, suhu permukaannya terlalu rendah dan atmosfer dipenuhi karbon dioksida sehingga membutuhkan pasokan oksigen.