Disebutkan bahwa desa Tashiro dikenal di Jepang sebagai 'Pulau Kucing'. Namun kini warganya yang kebanyakan sudah lanjut usia mengharapkan hal lain yakni kedatangan warga baru. Dihuni 100 warga, rata-rata di atas 70 tahun, komunitas Tashiro mengharap para kucing dan foto kucing bisa menjadi magnet dalam kampanye menarik wisatawan dan pada akhirnya menambah jumlah penghuni desa.
"Kalau dilihat desa ini seolah begitu damai. Tapi kalau misalnya ada kebakaran, tidak ada yang bisa menolong kami. Saya berharap banyak anak muda pindah ke sini. Di Tashiro banyak Penduduk yang mau mengajari mereka cara menangkap ikan," ungkap Yutaka Hama, 49, sebagai pimpinan badan promosi wisata Tashiro, foto kucing.
Tashiro tidak dihuni seekor anjing yang ada hanya kucing dan foto kucing. Selain itu, pemandangan yang biasa terlihat di kota-kota modern di Jepang juga absen. Sebut saja misalnya toko serba ada, lampu lalulintas sampai anak-anak. Populasi manusia di situ telah menurun sepuluh kali lipat sejak 1960, karena banyak warga pindah ke kota lain.
Namun beberapa tahun lalu, Tashiro mulai terkenal sebagai 'Pulau Kucing'. Waktu itu sebuah stasiun televisi membuat acara tentang Jack the Lop Ear, seekor kucing jantan belang hitam-putih. Sekarang Jack adalah atraksi utama di kotanya. Gerak-geriknya yang lamban dibanding kucing lain malah membuat popularitasnya meroket.
"Saya begitu senang bisa melihat Jack. Setelah pensiun, saya mau tinggal di sini saja," tutur Shiho Amano, 18, yang menyukai kucing. Amano khusus datang dari Nagoya ke Tashiro
untuk menyaksikan pameran foto kucing yang digelar badan promosi wisata. Telepon genggamnya sudah penuh oleh foto-foto kucing terkenal itu.
Jack bukan kucing pertama yang menjadi idola nasional di Jepang. Bukan juga yang pertama mampu membawa keberuntungan untuk sebuah wilayah, foto kucing. Tahun lalu seekor kucing bernama Tama diangkat sebagai "pimpinan" stasiun kereta api Kinokawa di prefektur Wakayama .
Sebuah topi kepala stasiun pun diberikan kepadanya. Kehadiran Tama menggiring turis ikut datang ke kota kecil tersebut, foto kucing.
Hampir semua nelayan Tashiro sering memberi ikan kepada para kucing, Kehadiran kucing dan foto kucing jadi gampang terdeteksi di pulau seluas 3,14 kilometer persegi dan terletak 20 kilometer dari pelabuhan Ishinomaki di utara Jepang itu.
Kapal feri penghubung ke pulau ini biasanya hanya mengangkut 10-20 penumpang per hari setelah musim panas. Namun sejak September lalu, jumlah itu meningkat dua kali lipat di hari biasa dan lebih dari tiga kali lipat pada akhir pekan.
"Kami lihat makin banyak yang datang membawa kamera dan makanan, bukannya alat pancing," ujar seorang pegawai kapal feri Ajishima. Ditambahkannya, para turis tetap datang meski sudah dekat musim dingin.