Pages

Misteri dibalik penemuan Makam Mummi Tutankhamen

Topeng kematian Paraoh

Mesir selain dengan bangunan-bangunan pyramida yang berdiri kokoh di sana, yang juga dikenal menyimpan banyak mysteri yang belum terkuak, akhir-akhir ini telah ditemukannya mummy Thutankamen yang telah terkubur selama ribuan tahun lamanya, penemuan ini menambah setumpukan mysteri kuno bangsa mesir yang melegenda seantero dunia.
Sebuah prasasti yang berada di depan pintu makam terdapat sebuah tulisan bernada kutukan :
"Kematian akan segera mendatangi mereka yang menyentuh makam Pharaoh",

Sebuah kutukan yang telah melegenda di seluruh lapisan dunia, khususnya bagi orang yang tertarik dan menyangkut pautkannya dengan sihir bangsa Mesir kuno. Penemuan Mummy raja Tutnakhamen sebenarnya cukup untuk menggemparkan dunia, tapi yang lebih menggemparkan lagi yaitu peristiwa aneh yang membuntuti penemuan itu….

memang kutukan diatas kaya’e konyol n ga masuk akal, namun kutukan tersebut ada sangkut pautnya dengan peristiwa selanjutnya...
Setelah penemuan dan pembongkaran itu terjadi, "dilaporkannya bahwa semua arkeolog dan para pekerja serta siapapun yang pernah mendekat dan menyentuh makam Tuthamkamen meninggal secara mysterius dan mengerikan dalam tempo waktu yang singkat setelah mereka membongkar makam itu"... misteri bukan???

Berikut ceritanya...
Pada bulan Nofember 1922, arkeolog asal London, Inggris bernama Howard Carter yang mendalami kebudayaan Mesir kuno. Carter adalah satu-satunya arkeolog yang sangat konsisten untuk meneliti kebudayaan yang ada di mesir. Sampai akhirnya ia terobsesi untuk menemukan salah satu makam firaun Mesir Kuno dari dinasti ke-18 yang dikenal sebagai Firaun termuda dalam kerajaan mesir kuno. Ternyata obsesinya ini menjadi pencarian terbesar dalam sejarah hidupnya. Titik pencarian makam Firaun Tutankhamen ini terkonsentrasi di sekitar Lembah Raja di wilayah Tepi Barat, dekat Luxor. Selama bertahun-tahun penggalian dan penelitian dilakukannya namun makam yang dicari tak kunjung ditemukan.sebelumnya dia uda frustasi mencari makam Thutankamen dilembah raja-raja luxor tapi penantiannya yang dinanti-nanti membuahkan hasil setelah para pekerja menggali empat meter di bawah makam Ramses VI, dimana mereka menemukan sebuah pintu masuk pada sebuah dinding batu yang menuju lorong cukup lebar dengan tinggi tiga meter dan lebar dua meter. berita ini sangat mengejutkan dan howard carter segera mengundang pihak yang telah mendanai proyek besar ini Lord Carnavon (nama orang), untuk datang dan ikut serta dalam pembukaan makam Thutankamen tersebut Carter dan Carnavon datang pada sore hari 24 Novemeber, setelah pintu batu yang memperlihatkan segel raja Thutankamen. memerlukan waktu dua hari kerja keras untuk membersihkan puing-puing pada tangga menurun. setelah itu mereka masih menemukan pintu kedua dan memiliki Royal Necropolis dan Thutankamen. para pekerja membuat lubang pada pintu batu, dan dengan menggunakan cahaya lilin, semua isi ruangan sedikit mendapat penerangan, Carter melongok kedalam, Carnavon bertanya, "Dapatkah kalian melihat semuanya???". Carter menjawab," Ya, aku melihat barang barang yang menakjubkan",
di ruang depan sana terdapat harta karun peninggalan yang sungguh luar biasa. bahkan akan lebih banyak lagi di ruang dalam, yang membutuhkan waktu tiga bulan untuk memasukinya. Howard Carter yang menemukan situs makam Firaun Tutankhamen ini menjadi berita besar yang mengehbohkan dalam sejarah arkelog masa itu. Penemuan ini dinobatkan sebagai temuan arkelogi paling menakjubkan di abad 20.
Temuan kompleks makam lengkap dengan artefak dan harta peninggalan firauan yang masih utuh, mummi, situs, dan semua yang berada di dalam makam itu masih tersegel dan belum pernah disentuh siapa pun setelah pemakamannya 3.300 tahun yang lalu.
Saat pertama kali menemukan ruang makam bawah tanah itu, H Carter melihat bahwa ruangan itu dilapisi emas murni yang kuning berkilau. Di dalam ruangan itu terdapat 4 lubang kubur dengan masing-masing peti mati batu didalamnya. Ruangan itu tertata baik dengan beberapa pot bunga, singgasana bertahta permata, baju-baju kerajaan, beberapa set alat rumah tangga, pisau dan senjata, patung berbentuk aneh, dan beberapa peti harta.

Horward Carter


Setelah penemuan itu Lord carnavon langsung membuka peti mummi tersebut pada tanggal 17 Februari 1923. Pada saat itu terlihat Mummi raja tuthankamen terbaring didalam tiga peti mati, dua peti mati yang berada paling luar tebuat dari emas yang terpasang pada rangka kayu. untuk peti mati yang paling dalam seluruhnya terbuiat dari 300 pound emas murni. mummy manusia yang berumur ribuan tahun telah ditemukan oleh manusia jaman sekarang dengan kondisi keeadaan yang masih utuh, kulit, rambut, dan organ tubuh lainnya masih terlihat jelas (Subhanaallah..), Mumi itu ditutupi oleh topeng kematian dari seseorang raja anak laki-laki. Mumi Tutankhamun terbaring di bawah 13 lapis kain linen. Setelah Carter melepasnya, dia menemukan seuntai kalung tersembunyi didalamnya untuk mengusir iblis.
lebih menakjubkan dari segalanya pada saat itu adalah topeng kematian Mummy Tuthankamen seperti yang aku jelaskan diatas.
Selama berabad-abad damar dan minyak yang digunakan untuk membuat mumi telah berubah menjadi lem yang merekatkan kain linen. Hanya saja Untuk melepaskan kalung itu, Carter melakukan tindakan yang sangat-sangat radikal, yaitu dengan memotong-motong mumi. Ini sangat fatal.. (kenapa??? ..nanti aku jelaskan...).
Kalau memang penemuan itu tidak diikuti peristiwa yang juga membuntuti penemuan itu mungkin pembahasanku cukup sampai disini, masalahnya sekarang…,penemuan Mummy Tutankhamen itu juga membawa malapetaka besar terhadap orang yang membongkar dan yang berhubungan langsung dengan Mummy itu!!!...
Ceritanya begini...dalam 14 hari, 2 dari orang-orang yang terlibat penggalian meninggal secara mendadak. Bahkan pada tahun 1929, 13 orang meninggal karena satu sebab...."Kutukan"
Lord Carvarnon meninggal pada tanggal 6 April 1923 karena pneumonia, komplikasi gigitan nyamuk yang terinfeksi. Kemudian para jurnalis menemukan prasasti di dekat pintu makam tentang peringatan mengenai kematian tadi. Mereka kemudian mengatakan bahwa "Kutukan Fir'aun Tutankhemen-lah yang membunuh Lord Carvarnon". Menyusul kemudian, Lady Carnarvon, yang menyusul suaminya ke alam baka dengan sebab kematian yang tak jelas...
pada tahun yang sama, seorang meninggal secara mendadak setelah mengunjungi makam ini dan dianggap merupakan ulah "kutukan" juga. Ia adalah Pecky Callender, yang membantu Carter memasuki makam.
Kematian misterius juga dialami oleh salah seorang pengusaha kaya yang berkunjung ke makam Tutankhemen, George Jay Gould. Untuk tour mahalnya ini, Gould harus membayar mahal. Malam hari setelah mengunjungi makam, ia terkena demam, dan esoknya ia meninggal dunia.
Harta karun Raja muda ini telah dipamerkan di banyak museum di seluruh dunia. Ketika Arthur C Mace dari Metropolitan Museum of Art di New York, dan George Benedite dari Museum Louvre, Paris, ikut-ikutan meninggal dunia secara misterius setelah memamerkan harta karun tersebut di Museum mereka!! , Kembali, "Kutukan Tutankhemen" yang disalahkan atas meninggalnya dua orang tersebut. Kutukan itu kembali beraksi dan menjadi dipermasalahkan atas kematian orang-orang yang sedikit sekali terlibat dengan ekspedisi ini. Contohnya sekertaris pribadi Howard Carter yang bernama, Robert Bathnell ikut-ikutan meninggal dunia secara misterius. Tiga bulan kemudian, ayah Bathell, Lord Westbury melompat dari lantai 7 dan tewas. Ia meninggalkan pesan, meyalahkan kutukan Tutankhemen atas kematian anaknya. (kayae aneh ya???...)

Tidak hanya berakhir disitu, saat dalam perjalanan ke makam, kereta jenazah Lord Westbury menabrak seorang anak 8 tahun. Anak itu tewas seketika, begitu juga dengan salah seorang pegawai British Museum dalam bidang Egyptology. Selama tiga dekade kutukan itu tak menyerang hingga terakhir kali tempat peristirahatan Tutankhemen diganggu. Hingga saat ini, terhitung kurang lebih 25 orang yang telah meninggal dunia dengan disangkut pautkan dengan kutukan Tutankhamun. Yang terakhir kalinya menimpa seorang wisatawan Sheryl Munson di tahun 1995 silam.
Apakah analisa para ilmuwan sudah dapat menjawab misteri ini???Banyak ilmuwan mulai menelaah kutukan fir'aun dari sudut pandang ilmiah. James Randi, pemain sulap terkenal, dalam bukunya Encyclopedia of Claims, Fraunds and Hoaxes of the Occult and Supranatural, menuliskan nama-nama semua orang Eropa yang hadir ketika makam Tutankhamun dibuka dan kapan mereka meninggal dunia.
Pernah mendengar yang namanya "tabel aktuaria?". Tabel ini memberi nilai harapan hidup kita, didasarkan pada dimana tempat tinggal kita, apakah merokok atau tidak,dll. Randi memeriksa tabel aktuari yang relevan untuk semua orang yang dihubungkan dengan makam Raja Tutankhemen, dan siapa yang meninggal berikutnya.
Ternyata!!!, orang-orang yang hadir dalam pembukaan makam, hidup satu tahun lebih lama dibandingkan ramalan tabel aktuaria. Howard Carter meninggal pada usia wajar, yaitu 66 tahun. Dr. Douglas Derry, yang membedah mumi, meninggal pada usia lebih dari 80 tahun. Dan Alfred Lucas, ahli kimia yang menganalisis jaringan tubuh mumi, meninggal pada usia 79 tahun.
Penelitian lain menunjukkan tidak ada pengaruh nyata pada harapan hidup orang-orang yang terlibat pada penggalian tersebut. Jadi dapat disimpulkan, kutukan itu adalah bohong/ sama sekali tidak pernah ada.

Mummi paraoh setelah disatukan kembali

Siapakah dalang pembunuhan sebenarnya ???
Aku jawab benar...pembunuhnya juga berada didalam makam. Pembunuh sebenarnya ga jauh dari makam tersebut, tapi kebayakan orang yang berkunjung kesana tidak menyadari kalo di dinding- dinding makam yang penuh dengan ornamen dan relief indah itu telah menunggu makhluk mematikan. Pembunuh mematikan yang telah berumur 3000 tahun lamanya. Siapa coba ???
Salah satu penghuni lain yang menjadi pembunuh misterius, dan pembunuh ini sulit untuk diliat oleh orang yang berkunjung kesana apalagi mereka sedang terpesona oleh mummy Tutankhamen..

mereka tidak menyadari kalo di dinding-dinding makam itu diselimuti oleh jamur cokelat kecil bernama Aspergilus niger. sedangkan Bakteri mungkin timbul dari plester atau cat dan hidup dari kelembaban plester setelah makam ditutup.
Dan...pembunuh sebenarnya adalah jamur mematikan yang bernama Aspergillus niger itu sendiri. Dalam kondisi makam yang hangat, merupakan tempat yang cocok bagi jamur yang menyerang sistem pernafasan. Ia juga satu-satunya makhluk yang dapat bertahan hidup selama 3000 tahun di makam itu.

Saat Shryl Munson, korban terakhir yang ikut meninggal setelah berkunjung ke makam tiba dengan ketahanan tubuh yang rapuh, maka ia adalah makanan empuk bagi jamur itu. Spora itu terhisap dan menyerang sel yang lemah, menghancurkannya selagi menyebar. Sheryl Munson kekurangan oksigen, 10 hari setelah masuk rumah sakit, fungsi paru-parunya berhenti. Tim dokter berhasil menemukan jamur aspergilllus niger pada saat melakukan biopsi paru-paru Sheryl Munson dan jamur mematikan ini ditemukan lebih banyak lagi di dalam makam Tutankhamun, terutama di dinding makam. Sheryl ternyata telah melakukan suatu hal yang sangat-sangat fatal dan mengancam hidupnya saat mengunjungi makam Tutankhemen. Tanpa sadar Ia menyentuh dinding makam dan mengusap-usapkan jemari tangannya ke beberapa lukisan cat, dimana disana telah menunggu jamur dan bakteri yang sangat mematikan untuk bermigrasi ke dalam tubuhnya yang lemah itu.
Begitu juga dengan orang-orang yang terlibat dalam pembongkaran makam. Bekerja dengan mumi bisa fatal, baik bagi peneliti dan muminya. Tindakan gegabah Howard Carter yang memotong-motong tubuh mumi berakibat sangat fatal bagi mereka yang terlibat. Karena peneliti bisa menghisap spora dari debu mumi. Sebaliknya, peneliti bisa memberikan bakteri atau kelembaban pada permukaan mumi sehingga terjadi pemindahan mikroba yang bisa mengakibatkan pembusukan.

Walaupun sudah mati selama ribuan tahun, mumi hidup bersama bakteri dan jamur. Beberapa tak berbahaya, namun beberapa lagi sangat mematikan. Tidak memakai pelindung saat bekerja dengan mumi, akan sangat rentan terinfeksi dan menjadi santapan empuk spora jamur. Dan itulah yang terjadi pada Carter dan orang-orang disekelilingnya.
Otopsi gegabah terhadap mumi Tutankhamun ternyata melepas banyak pembunuh mengerikan yang kasat mata. Parahnya, pada saat otopsi itu berlangsung, Carter dan rekan-rekannya tidak memakai pelindung apapun, mereka hanya memakai pakaian sehari-hari. Jadi mungkin terjadi persilangan kerusakan antara para peneliti dan mumi. Namun banyak orang yang beruntung seperti Carter yang tidak terinfeksi bakteri ini (ini cukup membingungkan juga...wallahhualam).

Sebenarnya siapakah Tutankhamen itu sendiri???
baiklah sepetinya ini juga sangat penting aku jelaskan pada kalian. siapakah sebenarnya Firaun Tutankhamen dan bagaimana kehidupan saat itu?.
(Firaun adalah istilah Raja untuk bangsa mesir dulu). Tutankhamen adalah raja Mesir kuno yang bertahta dari tahun 1937 SM hingga 1339 SM. ia masih anak-anak saat diangkat menjadi raja dan meninggal dunia juga ketika masih sangat muda, 18 tahun. Tutankhamen adalah generasi terakhir dari dinasti ke-18 Firaun yang memerinyah mesir sejak 1567 SM - 1339 SM. dinasti ini didalamnya termasuk juga ratu pejuang Hatshepsut (Firaun wanita selain Nefertiti dan Cleopatra) dan ThutmoseIII, yang telah membawa mesir kepuncak kejayaannya sekitar tahun 1400 SM. raja muda malang iniadalah putra dari Akhenaten, yang bersama ratu Nefertiti membuat revolusi di mesir. Akhenaten adalh raja yang mengganti pemujaan terhadap dewa-dewa mesir kuna dengan pemujaan dewa tunggal, serta memindahkan ibukota kerajaan ke Armana. istri tutankhamen adalah saudara tirinya sendiri Ankhesenamun. saat raja muda ini meninggal dengan sebab yang masih misterius ( mungkin dibunuh), Ankhesenamun berada dibawah kekuasaan musuhnya, Ay dan jenderal Horemheb.


Map dan komplek pemakaman raja-raja firaun di luxor
Ada empat "Raja-raja Amarna" pada Dinasti ke-18 dan Tutankhamun yang ketiga. Karena Dinasti ke-19 tidak menyukai peraturan Dinasti ke-18, maka raja-raja Amarna dicoret dari daftar keluarga raja dan itu dilakukan didepan umum. Monumen raja Tutankhemen di hancurkan, dan lokasi makamnya dilupakan.
Dan itu benar, keberadaan makam raja muda yang bernasib malang tersebut benar-benar terlupakan oleh Dinasti ke-20. Ketika kepala arsitek memulai memahat batu untuk membuat makam Ramses VI, ia tidak tahu bahwa ia telah membiarkan puing-puing berjatuhan di atas makam Raja Tutankhamun.
Dan semenjak itu, makam raja muda ini benar-benar dilupakan karena ia dulu juga bukan merupakan penguasa yang hebat, sama sekali tidak mengesankan. Namun hal ini justru membawa keuntungan pada 3.300 tahun kemudian bagi kehidupan saat ini, mengapa?
Karena makamnya tersembunyi dan harta karunnya tetap tidak tersentuh. Dan ini menjadikan makan Raja muda Tutankhamun merupakan satu-satunya makam raja Mesir kuno yang di kuburkan di Lembah Raja-raja Luxor yang tidak diacak-acak selama berabad-abad oleh para perampok.
Menurut agama resmi negara, Fir'aun (Pharaoh) adalah mahkluk suci, dia adalah pengejawantahan dari tuhan-tuhan mereka di muka bumi dan tujuannya adalah untuk menyelenggarakan keadilan dan melindungi mereka di dunia.
Kepercayaan yang berkembang luas dikalangan masyarakat sangatlah rumit dan unsur-unsur yang berbenturan dengan kepercayaan resmi negara ditekan oleh pemerintahan Fir'aun. Pada dasarnya mereka percaya kepada banyak tuhan dan tuhan ini biasanya digambarkan memiliki kepala binatang dengan tubuh manusia.
Kehidupan setelah mati merupakan bagian terpenting dalam kepercayaan bangsa Mesir. Mereka percaya bahwa roh akan terus hidup setelah jasad mati. Sesuai dengan hal ini roh-roh dari orang mati dibawa oleh malaikat-malaikat tersebut kepada tuhan sebagai hakim dan 4 saksi hakim lainnya, sebuah skala derajat tersusun dipertengahan dan jantung dari ruh/jiwa ditimbang dalam skala ini. Bagi mereka yang mati dengan timbangan kebaikan lebih banyak hidup dalam keadaan penuh dengan keindahan dan hidup dalam kebahagiaan, bagi mereka yang timbangannya lebih berat dengan kejahaan dikirim ke satu tempat dimana mereka mendapatkan siksaan yang berat. Disana mereka disiksa dalam keabadian oleh sebuah makhluk aneh yang disebut dengan "Pemakan Kematian".


Darimakah asal mula kutukan itu?
Kutukan dipopulerkan oleh film Hollywood, namun tampaknya berasal dari buku fiksi. Salah satu kemungkinannya adalah cerita pendek berjudul Lost in a Pyramid: The Mummy's Curse, yang ditulis oleh Lousia May Alcott pada tahun 1860.
Kemungkinan lain adalah cerita yang ditulis oleh pelukis Amerika, Joseph Smith (1863 - 1950). Ia menceritakan kutukan yang menimpa mertua Tutankhamun, Raja Akhenaton. Takhta diberikan kepada anak perempuan ketiga setelah Raja Akhenaton meninggal. Ketika Tutankhemen menikah dengan anak perempuan ketiga ini, takhta kerajaan diberikan kepadanya. Raja Akhenaton tidak disenangi para pendeta, karena ia telah mencampuri urusan agama mereka. Ia menyatukan ratusan dewa menjadi satu dewa, Ra, Dewa Matahari.
Setelah Akhenaton meninggal dunia, para pendeta membalas dendam dengan mengutuk " jiwa dan raganya" mengembara secara terpisah di ruang angkasa dan tak pernah baersatu menuju keabadian". Namun kutukan ini bukan ditujukan kepada Tutankhemen. Kepala pendeta, Ay, mengambil tkhta ketika Tutankemen meninggal. Dan ada spekulasi bahwa ia-lah yang sebenarnya berada dibalik kematian misterius raja muda ini.