Richard Friedlan, kepala rumah sakit swasta terkenal di Afrika Selatan serta pengelola Rumah Sakit St Augustine di Kota Durban, Propinsi Kwazulu, kini tengah menunggu untuk disidangkan karena diduga terlibat dalam aksi itu. Diketahui, mayoritas pasien yang meminta pencangkokan organ berasal dari Israel. Mereka datang ke rumah sakit di Afrika Selatan untuk operasi setelah mendapat kepastian organ yang dipesan telah didapat penyalur.
"Warga Israel yang membutuhkan transplantasi ginjal dibawa ke Afrika Selatan untuk menjalani operasi di Rumah Sakit St Augustine. Mereka membayar penyalur organ untuk operasi ini," tulis dakwaan jaksa yang berhasil dikutip laman news.com.au, Kamis (17/9/2010). Awalnya, ginjal yang didapat berasal dari Israel sendiri. Namun karena harganya terus naik, para penyalur organ kemudian mencari tempat pembelian organ yang lebih murah, sampai akhirnya dipilih organ dari warga miskin Brasil dan Rumania.
Wajar pasien Yahudi ini memilih organ impor Brasil dan Rumania. Pasalnya harganya lebih murah, hanya USD 6.000 atau sekitar Rp 54 juta (kurs per dolar Rp 9.000) dibanding ginjal lokal Israel yang mencapai USD 20.000 atau Rp 180 juta. (pra/jpnn)