Anak berumur sembilan tahun ini memiliki ciri fisik seperti kera. Bagian rahang tampak menjulang ke depan, sementara di sekitar wajah dan sekujur tubuhnya ditumbuhi banyak bulu halus yang lebat.
Menurut warga sekitar, Septi lahir dan tumbuh menjadi tidak normal karena saat masih di kandungan, ibunya Fatma Nusi yang sangat mengidam buah-buahan kerap dikatakan ayahnya anak monyet.
Menurut warga sekitar, Septi lahir dan tumbuh menjadi tidak normal karena saat masih di kandungan, ibunya Fatma Nusi yang sangat mengidam buah-buahan kerap dikatakan ayahnya anak monyet.
Fatma Nusi mengaku tidak merasakan keanehan saat mengandung Septi. Septi merupakan anak kedua dari tiga bersaudara ini pun sempat dibawa ke dokter untuk diperiksa. Namun, menurut dokter sang anak memang sudah memiliki kelainan genetik sejak lahir.
"Dia pernah dibawa ke dokter. Kata dokter tidak apa-apa, kata dokter ini sudah bawaan dari perut," Jawab Fatma kepada wartawan, Selasa (17/3/2009).
Meski memiliki ciri fisik yang berbeda dengan anak seusianya, Septi tidak diperlakukan beda oleh teman-temannya. Septi bisa bermain layaknya orang normal, bahkan kemampuan intelektual anak kelas dua SD ini tidak kalah dengan murid-murid lainnya.
Sampai saat ini dokter di Gorontalo belum bisa memastikan penyebab perubahan fisik ini. Dokter Irfandi yang juga menjabat sekretaris Dinas Kesehatan Gorontalo berencana akan membawa Septi ke Jakarta